Cerpen: Penyesalan seorang remaja (Tema : Cinta tanah air) Pagi hari di lapangan sekolah SMA Darma Mutiara, Bandung. Terlihat kerumunan siswa-siswi dan guru yang sedang berbaris rapi di lapangan tersebut. Sekolah Andi mengadakan acara Bazaar untuk memeriahkan hari kemerdekaan 17 Agustus. Di bazaar tersebut dijual aneka pernak-pernik
Cerpen Karangan Risda NurmeilaKategori Cerpen Anak, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Perjuangan Lolos moderasi pada 29 July 2015 Sore hari yang sangat panas, pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2013. Aku bersama kawan-kawan yaitu Rina, Eka, Ratna dan Ratih, bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan lomba perayaan hari kemerdekaan yang diadakan dimulai dari rute kp. Neglasari – kp. perbatasan, yang jarak tempuhnya cukup jauh. Diantara banyak lomba-lomba yang aku ikuti, lomba yang masuk final dan paling berkesan adalah lomba balap karung bersama kawan-kawan, memang sulit sih rasanya ketika harus meloncat memakai karung, otomatis loncatan yang kita lakukan harus refleks supaya balance seimbang, dan Aku berusaha untuk menyeimbangkanya, setidakya adalah keikutsertaanku di dalam lomba ini. Semua peserta lomba balap karung telah siap untuk mendengarkan aba-aba yang dilontarkan. “Siap… mulai!!!” teriak pak Eman selaku pemberi aba-aba. Lima menit berlalu mncapai setengah dari jalan yang sudah dilalui, tiba-tiba salah satu kawanku yaitu Eka di sebelahku terjatuh tepat di depan ku, sehingga menyulitkan langkahku untuk meloncat, Eka beberapa kali berusaha untuk bangun tapi sangat sulit, mungkin karena kakinya terkilir sehingga menyulitkan langkah Dia untuk berdiri, akhirnya Eka terpaksa berhenti dari perlombaan balap karung dan hanya menjadi penonton di tengah keramaian warga yang menyaksikan lomba. Aku sudah mulai menjauh dari tempat tadi dan berhasil bergerak meloncat menyusul Rina, kedua kawanku yang ada di depanku rupanya meloncat begitu cepat, Aku pun tidak ingin ketinggalan untuk cepat sampai menuju garis finish. Dengan sekuat tenaga Aku berusaha meloncat dengan cepat, tetapi sayang kecepatanku mulai lemah, Rina yang tadi di belakangku kini mulai bergerak maju menyusulku, tak sampai disitu, Aku berusaha menambah kecepatan loncatan lebih cepat lagi dan akhirnya Aku berhasil melalui Rina. Sekarang targetku harus bisa melalui 2 orang yang ada di depanku, yaitu Ratna dan Ratih, tapi aku juga harus tetap waspada kalau-kalau Rina yang ada di belakangku berhasil melaluiku kembali. Memang berat mengumpulkan kembali tenaga yang masih tersisa dengan keringat yang bercucuran di kening, serta panasnya siang hari, Aku abaikan dengan masih fokus untuk mengejar 2 orang temanku yang ada di depan. Kecepatan loncatan mereka berdua sangat bagus sehingga beberapa kali aku menambahkan kecepatan loncatan, kecepatan loncatan mereka semakin kencang. Benar-benar hebat Aku pun membutuhkan kecepatan loncatan ekstra untuk bisa menandingi mereka, dengan beberapa tenaga yang masih tersisa dan semangat 45 sesuai dengan hari kemerdekaan yang sedang dirayakan, akhirnya Aku berhasil melalui Ratih, targetku pun tinggal satu orang lagi yaitu Ratna. Dengan garis finish yang tinggal menyisakan beberapa loncatan lagi, aku berusaha mengejar Ratna, tetapi kecepatanku melemah mungkin karena kelelahan dan tenagaku yang terkuras cukup banyak, tak disangka Ratna pun berhasil melaluiku mencapai garis finish dan keluar sebagai juara 1 di lomba balap karung final tersebut, lalu aku sebagai juara 2 dan disusul Ratih sebagai juara 3. Aku memang harus mengakui kalau Ratna yang tercepat, walaupun tak keluar sebagai juara 1, tetapi aku senang karena bisa melalui kecepatan Rina dan Ratih yang kecepatan loncatannya sama-sama hebat. Aku lalu menghampiri Ratna yang sejak usai lomba terlihat kelelahan, kini berubah dengan wajah yang berbinar-binar, karena perjuanganya tidak sia-sia memenangkan lomba. “Selamat ya Rat kamu memang hebat!!!” ucapku. “Makasih yaa!, Kamu juga hebat!” balasnya. “Sama-sama, makasih!” balasku kembali. Meskipun lomba balap karung ini tak begitu membanggakan bagi sebagian orang tetapi bagiku, kenangan indah kegembiraan-kegembiraan yang terselip di dalamnya begitu seru, kocak dan berkesan. Lomba pun usai semua peserta dan penonton lomba pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Cerpen Karangan Risda Nurmeila Facebook Rhisyda Nurmeiilaa Originall Cerpen Kegembiraan di Hari Perayaan Kemerdekaan merupakan cerita pendek karangan Risda Nurmeila, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Buku Hero Oleh Levina Angelina Panji adalah seorang anak laki laki kecil. Ia baru saja genap berusia 9 tahun dua hari yang lalu. Sekarang ia sedang duduk di kelas 3 sekolah dasar. Ia bersekolah Karena Korban Pengungsian Gempa Aceh Oleh Alyaniza Nur Adelawina Dwi Kresti Rahayu Kusumaningrat namanya. Dia adalah sahabatku. Kami sekelas. Ada salah satu sifat yang membuat orang lain benci terhadap Kresti baca kristi, yaitu tidak pernah membantu orang yang Jagalah Pola Makan Sehatmu Part 2 Oleh Atha Shinta Putri Wijaya “O iya aku hampir lupa setelah makan es krim kita nanti kumur-kumur atau menyikat gigi ya…” kata putri, “Kenapa?” jawab mereka semua kompak “Begini dengerin ya… Dulu aku pernah Mia Si Anak Mungil Oleh Ananda Naftalia Saputra Taman Kanak-kanak yang indah dan menyenangkan, memiliki sejuta pesona yang menggetarkan jiwa. Anak-anak yang lucu, anak-anak yang cantik dan tampan, anak-anak yang memiliki perilaku yang membuat orang lain tertawa Pahit Rasanya Tapi Manis Buahnya Oleh Ahmad Haedher Dzakwan Setiap manusia tentu memiliki sejuta kisah yang dapat diungkapkan baik melalui lisan maupun tulisan. Dan suatu permasalahan yang dihadapi juga tidak selalu baik. Kadang hal yang kita inginkan ternyata “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Question1. SURVEY. 20 seconds. Q. Apakah tema cerpen ini. answer choices. Kegigihan dan keberanian seorang pemuda berkorban nyawa untuk mendapatkan kemerdekaan tanah air.-. Ahmad Mutawakkil seorang yang berani menyampaikan maklumat kepada masyarakat agar berani menuntut kemerdekaan daripada penjajah serta menentang ideologi komunis. Kegigihan Cerpen Tempoer Spesial KemerdekaanAssalamu'alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhSelamat datang di Tidak terasa negeri ini sudah mau memasuki usia kemerdekaan yang ke 74th. Banyak permasalahan yang muncul di negeri ini. Sana sini mencoba merongrong negeri tercinta ini, Semoga negeri ini bisa utuh hingga dunia berakhir kelak. Satu lagi semoga gak ada drama-drama perpecahan lagi yang membuat konsentrasi kita hanya terfokus kesana. Tujuh puluh empat tahun bukan waktu yang singkat, untuk mencapai kemerdekaan saja bayangkan berapa juta jiwa yang menjadi korban. Lantas mengapakita masih saling menjatuhkan sesama Putra tanah air? Saya tak perlu menguasai kekayaan negeri ini, saya hanya ingin hidup bahagia di negeri kita cinta iniSemangat kemerdekaan di bulan ini pastinya sudah berada di puncak yang tinggi. Saya Admin ingin ikut andil dalam merayakan kemerdekaan. Melalui karya tulis ceri pendek dengan bertemakan perjuangan saya ilustrasikan perjuangan para terdahulu kita. Cerita yang saya buat ini bertujuan untuk kembali mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu Mohon maaf bila ada kesamaan nama, tempat dan peristiwa. Ini hanya sebagai pengingat kita tentang penjuangan pendahuu kita yang terinspirasi dari kisah Jendral Sudirman yang berjuang secara langsung saja selamat membaca. Semangat -Author R Ayi Hendrawan SupriadiPublisher dulu jauh sebelum proklamasi negeri berdiri terucap, saya lahir di sebuah desa yang jauh di pelosok. Suara ledakan seakan mengalahkan jerit tangis Dirman kecil. Dengan beratap daun kelapa, membuat suara diluar sana terdengar itulah nama yang oang tua saya berikan sebagai doa dalam menjalani hidup. Kala itu untuk mengikuti sekolah sangat sulit, kami kaum pribumi hanya menjadi penonton. Dengan keuletan yang dimiliki ku salalu menyempatkan waktu untuk mengenal hati ini melihat para penjajah yang bisa duduk manis di bangku sekolah, Aku bertekad suatu saat nanti aku akan duduk disana dan membawa generasi emas negeri ini jua. Omong kosong semua ini, aku harus ikut berjuang untuk mewujudkannya, pikir usia 15 tahun aku mendapatkan informasi bahwa akan ada pejuang gerilya yang akan menginap didesa kami. Hati kecil ini seraya berkata untuk menyiapkan mental dan ikut Tempoer bersama perasaan tadi aku segera menghampiri orang tua dan meminta izin untuk ikut berjuang. Dengan semangat dan diiringi doa restu, saya yakin akan membawa negeri ini itu hari kamis malam, menjadi saksi sejarah awal perjuangan ku. Merdeka atau mati adalah pilihanku. Semua ini demi sebuah kata merdeka untuk negeri darah mengalir dalam setiap langkah ini, sepanjang mata memandang kulihat lautan bangkai manusia tak berdosa yang mati akibat ke brutalan penjajah semakin bertambah ketika mendengar bahwa kampung saya telah hancur di babi buta oleh penjajah. Karena penjajah telah mengetahui bahwa pasukan gerilya pribumi bermalam disana. Rasa berdosa selalu terngiang di pikiran dan hati ini, menyesal telah meninggalkan kedua orang tua saya. Namun ini baru dimulai, nyawa harus di tukar yang masih labil membuat amarah ini bergejolak tak karuan. Perintah awal yang harusnya melakukan tempur secara gerilya sudah tak ku hiraukan. Tanpa pikir panjang dikala pasukan penjajah sedang isirahat, emosi yang semakin begejolak ini membawa saya mendatangi mereka untuk membalas itu semua tidak berjalan sesuai yang saya bayangkan. Pertempuran terjadi tanpa persiapan yang matang, mereka penjajah yang dibekali senjata menembaki teman perjuangan saya hingga banyak yang berguguran. Semua ini salah saya yang tidak bisa mengendalikan emosi sehingga kacau seperti bertambah panjang daftar kehilangan orang terdekat saya yang gugur tertembak tinta panas. Semakin bersemangat rasanya melihat semua yang terjadi ini. Semakin kuat tekad yang ku miliki untuk mengusir penjajah dari bumi orang-orang yang selamat kami mundur untuk mengurangi pertumpahan darah lebih banyak. Masuk ke dalam hutan untukmencari persembunyian selama membuat strategi yang tepat. Waktu terus beralu, dan banyak tempat yang kami ke hari membuat saya lebih dewasa. Tepat di usia saya yang ke 17 tahun, petempuran itu di mulai dengan persiapan yang matang. Sabtu malam saat mereka sedang berpesta kami menyelinap masuk ke gudang persenjataan yang terihat bagai danau di padang pasir. Begitu banyak senjata yang kami perlukan untuk melawan semua persenjataan sudah kami kuasai dan pertempuran itu dan amarah ikut masuk disana, bambu runcing yang ku pegang langsung tertuju mencari jendral penjajah yang kala itu membumi hanguskan orang tua darah sudah tak terhelakkan lagi, darah sudah merubah baju yang saya kenakan hingga berwarna kami hampir menang dan saya datangi jendral penjajah lalu saya hunuskan bambu runcing di tangan ke perut Jendral, teriakan kesakitan yang ku dengar menjadi sebuah kepuasan yang ku ku berbalik badan terdengar suara pelatuk tinta panas keluar dan menyasar tepat dijatungku. Darah kembali tertumpahkan, dan membuat saya sudah tidak bisa lagi bertahan. Ini kisah akhir yang ku tuliskan. Berakhir dengan kematian saya demi memerdekakan negeri hanya mampu mengucap ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh MERDEKA ALLAHU AKBAR'-Selesai sudah karya tulis cerpen yang saya tulis untuk ikut serta dalam menyemarakan kemerdekaan. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya untuk menjaga kemerdekaan dan persatuan ini. Jangan biarkan orang-orang diluar sana membuat kita di adu domba yang kedua persatuan semoga terus terjaga hingga bumi kita ini di berhentikan oleh Allah Subhanuhu Wa Ta' suah berkenan untuk membacanya jangan lupa untuk membagikan cerita ini ke sosial media mu agar mereka juga tau tentang Cerpen Tempoer Spesial Kemerdekaan. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak komentar positifnya, sampai jumpa di post juga Cerpen Sebelumnya Cerpen Kawan Gua PengkhianatWassalamu'alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhDaftar PustakaTagsCerpen Spesial KemerdekaanCerpen PerjuanganContoh Cerpen PerjuanganCerpen Terbaru 2019

PengacaraBrigadir J Sebut Tak ada ada Baku Tembak. Kharisma Ags 4, 2022 0. Status Tersangka, Roy Suryo Beberkan Kronologi

ilustrasi lomba menulis Indonesia Tetap Tanah AirkuOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum teman-teman perkenalkan namaku Aria. Aku sedang sekolah SD di Jepang. Sahabatku bernama Ayako. Aku dari TK sudah ada di Jepang. Aku asli Indonesia. Ya saat peperangan terjadi antara Indonesia dan Jepang, aku ada di Jepang. Aku tidak diberitahu tentang itu. Ah sedih sekali aku tidak membela Negara sendiri. Padahal Indonesia sudah menjadi kenangan lahir ku. Sementara Ayako berusaha menyembunyikannya.“halo Aria, em… kok masam gitu mukanya?’’ tanya Ayako.“Ayako, em… 17 Agustus tahun ini aku mau rayain di Indonesia bersama keluarga ku’’ ucapnya.“em.... kalau memang mau ke negaramu, ya tidak apa apa’’ jawab Ayako.“huh, udah lama di jepang masih mau ke negaramu’’ ucap Elisha.“jangan di masukkan ke hati ya, dia bukan asli Jepang’’ ucap Ayako.“ya tidak apa-apa’’ ucapku.“kamu udah lama di Jepang ya jangan balik lagi dong, tanah airmu itu Jepang’’ ucap Elisha yang asli di perhatikan, jangan di contoh hanya untuk adegan tertentu.“em… mungkin dia malu karena Negara nya kalah’’ ucap Ayako bercanda.“jangan begitu dong’’ ucapku.“gak ada, kamu harus tetap di Jepang’’ ucap Elisha.“aku enggak mau, tanah airku Indonesia, aku cinta Indonesia’’ ucap segera keluar dari kelas. Aku lebih senang di kampung. Seperti lirik lagu tanah banyak… negri kujalani Yang mansyur…. Permai di kata orang…Tetapi kampung…dan rumahku… Di sanalah ku rasa senang…..Yuk bela NegaraOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum namaku Glasdan. Ingat ya aku perempuan. Kali ini aku ingin bilang cara membela Negara kita dengan Allahuakbar azan subuh berkumandang. Aku segera bangun dari tempat tidurku. Setelah shalat aku memakai baju yang sesuai. Seperti batik. Lalu aku pergi ke sekolah. Tiba tiba ada orang buang sampah. Aku aku melihat orang membakar sampah. Aku langsung menggelengkan kepala. Setelah orang itu pergi aku mengubur sampah itu agar tidak mengganggu perjalanan aku melihat ada orang yang di bully.“jangan membuli orang’’ ucapku yang mem-bully langsung pergi.“terima kasih ya..’’ucap setelah aku pulang aku segera membaca buku, dan belajar. Gitu deh ceritanya. Em… jadi cara cara bela Negara ada di bawah ini ya…1. Disiplin2. Jangan membuang sampah sembarangan3. Jangan membakar sampah4. Selesai membakar sampah sebaiknya di kubur agar tidak mengganggu orang5. Jangan menyakiti orang6. Raihlah dia beberapa tips dariku. Semangat ya membela Negara kita. Terus menghargai keragaman kita. Wassalamu’ 17 AgustusOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum teman teman. Apa kabar. Masih sehat kan. Perkenalkan namaku ….Maisa. “kakak, bentar lagi 17 Agustus loh, kakak enggak buat lomba?’’ tanyaku di kamar kak Ray {kakak laki laki kandungku}.“ada kok, kamu mau daftar?’’ tanya kakak Ray balik. “iya kak Ray’’ jawabku. “mau daftar yang mana?’’ tanya kak Ray. “semuanya’’ jawabku. “oke deh, besok jangan lupa datang ke lapangan ya…’’ pesan kak mengangguk senang. Besoknya aku segera ke lapangan. “okelah anak-anak hari ini kita akan lomba, pecahkan balon, lomba lompat karung. Tarik tambang kelereng dan masih banyak lagi’’ ucap panitia. Aku pun mengerjakan semua lomba. Seru sekali loh. Apalagi saat lompat karung. Aku jatuh hingga 2 kali loh. Aku menang di lomba tarik tambang dan juga pecahkan balon. Tahun ini aku kurang situ aja ceritaku. Assalamu’ ulang tahun Indonesia yang ke Negara melalui Media SosialOleh Aisha Zahida MarthunisSeorang anak perempuan bernama Asiyah sedang duduk termenung di teras sekolah. Khadijah sahabat Asiyah menghampiri Asiyah yang sedang melamun sejak tadi pagi.“Assalamualaikum Asiyah” ucap Khadijah yang membuat Asiyah terkejut mendengar nya. “Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh” jawab Asiyah dengan terkejut. “Apa yang sedang kamu pikirkan? dari tadi aku lihat kamu seperti memikirkan sesuatu deh, hayo lagi mikirin apa?” tanya Khadijah. “Ada sih ,aku sedang memikirkan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Kan perjuangan menuju kemerdekaan itu gak mudah, tapi banyak yang tidak menghargai jasa mereka” kata Asiyah. “Iya juga sih, bagaimana kalau kita menasehati teman-teman supaya lebih menghormati jasa-jasa pahlawan kita” saran Khadijah.“ Tapi,aku takut mereka tidak mau mendengarkan nasehat kita” kata Asiyah. “Asiyah sahabat ku, kita kan belum tau hasil nya kalau belum mencoba kan?” jawab Khadijah dengan sabar menjelaskan. “Ya udah, kita coba ya Khadijah” kata Asiyah sambil menyetujui saran dari Khadijah. “Nah gitu dong ,itu baru sahabat Khadijah” ucap Khadijah sambil tersenyum pada mereka mencoba menasehati teman teman, tapi teman-teman mereka tidak mendengarkan nasehat mereka. Mereka lebih fokus ke media sosial. Tiba-tiba ide terlintas di kepala Asiyah. Asiyah mengutarakan idenya kepada Khadijah. “Khadijah ,bagaimana kalau kita buat media sosial juga” kata Asiyah. “Yah..semangat Asiyah kurang deh untuk nasehatin teman-teman” ucap Khadijah dengan sedih. “Jangan su’udhon deh! kan aku baru mau kasih saran, Khadijah sahabat ku” kata Asiyah sambil yang baru berprasangka buruk kepada Asiyah pun mulai beristighfar dan mulai melemparkan senyum kepada Asiyah. Khadijah sangat yakin kepada Asiyah bahwa dia bisa menemukan solusi yang lebih cemerlang. Walaupun Khadijah sempat suudhon kepada Asiyah.“Jadi apa rencana mu wahai Asiyah?” tanya Khadijah. “Begini kita buat akun instagram untuk kita berdua, kan teman teman pada liat instagram semua kan? terus caption-nya itu tentang perjuangan pahlawan, gimana Khadijah?” saran Asiyah mengutarakan idenya. “Ok, tapi nanti kalau gak berhasil gimana?” tanya Khadijah lagi. “Sesuai dengan yang kamu bilang tadi sama aku. kan kita gak tau hasil nya jika belum mencoba iya gak?” jawab Asiyah. “Oiya aku lupa, hehehe” kata Khadijah sambil ketawa sama jam masuk pelajaran pun tiba dan mereka belajar dengan perasaan yang gembira karena mereka telah menemukan solusinya hingga jam setengah dua belas siang. Karena hari ini hari Jumat sekolah Asiyah dan Khadijah hanya belajar sampai setengah dua belas siang saja. “Khadijah,mampir ke rumah ku yuk!”ajak Asiyah. “Yuk!” jawab Khadijah “Nanti dirumah ku kita buat deh akun instagram nya ,gimana?”usul Asiyah. “Setuju!” jawab Khadijah menyetujui usul di rumah Asiyah. Asiyah mengucapkan salam dan menyalami uminya. Khadijah pun melakukan hal yang sama. Kemudian Asiyah mengajak Khadijah ke kamarnya untuk merencanakan apa yang akan mereka buat di instagram. Umi Asiyah mengintip dari jendela dan melihat mereka sedang asyik sekali mengobrol. Umi pun menghampiri mereka yang sedang mengobrol. “Wah kalian ngobrol apa sih? kok dari tadi umi lihat asyik sekali ngobrol nya” Tanya umi “Gini umi, Asiyah dan Khadijah itu mau membela negara lewat media sosial “ jawab Asiyah“ Maksudnya?” tanya umi lagi “Sekarang banyak yang tidak menghargai jasa pahlawan kita. Jadi kami berniat menasehati mereka lewat instagram. Soalnya tadi kami menasehati mereka langsung tapi mereka tidak mendengarkan ,malah mereka lebih fokus ke media sosial seperti instagram . Gitu deh umi cerita nya” kata Asiyah sambil menjelaskan kepada umi. “Oh begitu…bagaimana kalau kalian buat instagram lewat akun instagram umi aja. Kan umi tidak perlu instagram lagi, jadi bisa kalian gunakan deh “ kata umi “Oiya …kawan kawan Asiyah juga pada follow umi kan?” sahut AsiyahAkhirnya Asiyah dan Khadijah pun mengganti nama akun umi Asiyah menjadi nama singkatan dari nama mereka berdua. tapi itu gak beneran ya teman teman.Setelah selesai mereka mulai mengupload video tentang perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia dan caption-nya membuat teman-teman mereka tersentuh dan tersadar bahwa mereka tidak pernah menghargai jasa-jasa pahlawan. Pada hari Senin, saat upacara tidak ada lagi yang berbicara saat berlangsungnya upacara. Asiyah melihat perubahan teman-teman nya itu dan segera mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang telah membuka hati teman-teman mereka. Setelah itu Asiyah mengancungkan jempol kepada Khadijah sebagai tanda bahwa rencana mereka telah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah 1. Selalu menghargai jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia2. Jangan mudah berputus asa terhadap masalah sampai kalian menemukan jalan telah membaca cerita ini, semoga Si Anak MiskinOleh Nabiel Javier RahmanNamaku Zaki. Aku kelas lima SD, nama sekolahku Nurul Mudayah. Aku tinggal di daerah Peuniti, Banda Aceh. Sejak kecil aku kesusahan dan menderita karena ibuku tidak memiliki uang dan kami adalah orang yang sangat miskin. Aku bersekolah di tempat yang sangat jauh. Setiap hari aku naik sepeda ke Sekolah. Pagi buta sekali, sekitar jam lima pagi aku harus berangkat agar tidak seorang penjual bakso dan ayahku sudah lama meninggal, saat aku kelas dua SD. Sejak saat itu, ibuku selalu bekerja setiap harinya tanpa mengeluh. Ia bahkan mengeluarkan uangnya demi aku agar mendapatkan pendidikan dan berharap menjadi orang yang sukses dikemudian hari sekolah aku sering diejek sebagian teman karena aku miskin. Mereka melihat penampilanku yang tidak memiliki peci, kaos kaki yang sobek dan sepatu kotor karena telah terlalu lama dipakai terus. Saat pergi ke kantin seperti biasa teman-temanku itu terus menjauhiku, padahal aku termasuk anak yang rajin dan cerdas di sekolah. Setiap ada pekerjaan rumah PR, biasanya mereka mengambil paksa bukuku ketika guru tidak ada. Aku ingin sekali membalasnya, tapi ibuku pernah berkata bahwa orang yang paling kuat itu adalah orang yang dapat menahan amarahnya. Aku sebenarnya ingin memberi tahu persoalanku kepada guru, tapi aku tidak berani karena khawatir teman-teman akan di sekolah ada informasi tentang lomba puisi dan cerpen oleh penerbit buku di Jakarta. Aku ingin mengikuti dua-duanya lomba itu sebab pemenang puisi akan mendapatkan uang sebesar lima juta rupiah dan cerpen sebesar tujuh juta rupiah. Keinginanku tiba-tiba menguap, saat teringat bahwa aku tidak mempunyai laptop. Aku sedih dan menceritakan pada ibu. “Ibu akan membeli laptop untuk Zaki karena ibu percaya padamu,” kata ibuku yang begitu semangat melihat aku giat belajar. Aku tak tahu dari mana ibu akan mendapatkan harinya sebuah laptop yang terlihat tidak baru sudah berada di kamarku. Aku terkejut sekaligus sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada ibu dan langsung memeluknya. Kami berdua saling berangkulan dan menangis bersama. Aku melihat jari yang di sana biasanya ada cincin emas yang diberikan oleh almarhum Ayah. Rupanya ibu menjual cincin emas tersebut. Perasaanku bercampur aduk antara senang dan saat itu aku bertekad untuk mendaftar dan memenangkan perlombaan puisi dan cerpen itu. Aku semakin bersemangat belajar. Semangat dan tekadku tidak selalu berjalan mulus. Ada saja kesedihan yang muncul. Pernah saat aku pulang dari sekolah, kutemukan sepedaku kempis. Ini bukan untuk pertama kalinya terjadi. Pasti ulah dari. Terpaksa aku pulang jalan kaki sambil menggiring sepeda dan tentu saja menjadi terlambat tiba di rumah.“Mengapa pulangnya terlambat sayang?” Ibu yang berada depan pintu rumah bertanya padaku. Aku menceritakan semua kejadian di sekolah. Ibu terlihat kesal dan marah. “Ibu akan menelepon orang tua mereka, sikap teman-teman Zaki sudah tidak dapat dibiarkan. Ibu akan menelepon ayah dan ibu mereka agar mereka bisa lebih baik.” “Jangan Bu! Aku tidak apa-apa, mereka hanya anak-anak yang belum mendapatkan hidayah,” ujarku “Tapi…, mereka selalu bersikap tidak baik kepada Zaki!” Tegas ibu dengan geramnya. “Ibu pernah berkata padaku kalau orang yang kuat itu orang yang dapat menahan amarahnya.” Ibuku sangat terharu mendengar jawabanku dan menangis. Ibu berterima kasih kepadaku karena telah hari minggu yang merupakan hari libur sekolah, menjadi kesempatan bagiku untuk membuat dan mengembangkan ide cerpen dan puisi karena deadline-nya tinggal beberapa hari lagi. Aku membuat puisi berjudul Arti Hari Kemerdekaan bagi Seorang Pahlawan. Sementara cerpen yang kubuat berjudul Hari Kemerdekaan bagi Anak berdegup sangat kencang saat mengirimkan naskah puisi dan cerpen tersebut. Dengan membaca basmalah dan berdoa aku berhasil mengirimkan naskah hari kemudian, melalui salah seorang guru di sekolahku memberitahu jika puisi dan cerpenku masuk tahapan final. Aku sangat senang dan semakin dekat menuju impianku. Namun aku menyadari jika perjuanganku belum selesai. Ada banyak kemungkinan yang dapat terjadi termasuk jika aku tidak menang sama puncak acara 17 Agustus, siswa-siswi yang berhasil masuk ke tahapan final diundang datang ke kantor gubernur. Saat pengumuman dari panitia acara adalah saat yang mendebarkan hati. Aku tidak menyangka namanya dipanggil dan harus naik ke atas panggung. Semua orang terlihat bertepuk tangan setelah diketahui aku mendapatkan dua penghargaan yaitu juara satu puisi dan juara satu cerpen. Aku berhak mendapatkan uang tunai 12 juta dari kedua lomba tersebut. Guru-guruku pun bahagia karena aku mengharumkan nama terlihat berkaca-kaca, seakan senyum ibu hadir di hadapanku. Aku berjanji dalam hati akan membelikan cincin emas buat ibu. Sisi hatiku yang lain tiba-tiba berbisik Seandainya ayahku bisa melihat semua ini.’Tetap Indonesia Walau Jauh dari Tanah AirOleh M. Rafi RahmanRiko adalah anak Indonesia yang sedang tinggal dan bersekolah di Jepang. Dia memiliki dua orang teman dekat yang bernama Hideyoshi dan Daici, mereka tetap berteman walau berbeda agama yang dianut. Riko beragama Islam sedangkan Hideyoshi dan Daici beragama Buddha. Riko harus bersekolah di Jepang karena kedua orang tuanya bekerja di sana, Riko duduk di kelas Achi-nensei atau kelas delapan SMP. Riko sudah bersekolah di Jepang sejak masih SD. Riko hanya bisa pulang sekali atau dua kali dalam setahun jika orang tuanya tidak sibuk. Pada tahun ini, orang tua Riko sangat sibuk, sehingga tahun ini mereka tidak pulang ke tanah air. Riko merasa sedih, sebentar lagi akan diperingati hari kemerdekaan Indonesia, biasanya setiap tahun ia sudah kembali ke Indonesia dan membuat perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan di kampung halamannya bersama nenek, kakek dan suatu hari di sekolah, Riko terlihat tidak semangat, dia duduk di atas kursi dan badannya bersender ke arah depan meja, kedua teman dekatnya melihatnya, mereka datang menghampiri Riko. “Kamu kenapa Riko, apa kamu sakit?” Tanya Daici “Aku tidak sakit,” kata Riko “Jadi, mengapa kamu terlihat begitu lemas?” Tanya Hideyoshi “Tahun ini, aku tidak bisa pulang ke Indonesia, orang tuaku sedang sibuk, biasa bulan ini aku sudah di sana, sebentar lagi adalah hari kemerdekaan Indonesia, biasanya aku ikut upacara di lapangan dekat rumahku di sana. Setelah upacara aku ikut lomba, karena tahun ini aku tidak jadi pulang, aku tidak semangat hari ini,” kata Riko dengan nada lemas. “Oh begitu,” jawab Hideyoshi dan Daici serentak, tiba-tiba bel masuk kelas sudah berbunyi semua anak-anak yang sedang bermain di luar langsung bergegas masuk. “Kita sambung lagi di waktu istirahat ya,” kata Hideyoshi. “Baik,” kata saat kemudian, guru mereka masuk ke dalam kelas, semua siswa langsung berdiri dan memberi hormat kepada guru, setelah itu mereka duduk kembali, pelajaran pertama dimulai, suasana kelas menjadi tenang dan hanya terdengar suara guru yang menjelaskan materi pembelajaran. Saat istirahat pun tiba, seluruh siswa langsung menuju kantin, Riko berjalan lambat, teman akrabnya sudah menunggu di kantin. Setibanya di kantin, Riko hanya duduk di meja kantin dengan lemas, dia tidak membeli satu pun makanan, teman akrabnya juga sudah menawari makanan kepadanya, tapi dia menolaknya. “Kamu masih belum semangat ya?” Kata Daici. Riko hanya diam “Tadi kalau tidak salah, ketika di Indonesia, saat peringatan hari kemerdekaan, biasanya kamu mengadakan berbagai perlombaan, bagaimana kalau kita buat perlombaannya di sini?” Usul Hideyoshi memancing Riko. “Boleh,” kata Riko yang tiba-tiba menjadi semangat. “Kamu langsung semangat ya, ayo kita buat perlombaan, kita ajak teman-teman sekelas,” kata Daici. “Ayo!” Jawab Riko dan Hideyoshi. Bel masuk kelas pun tiba-tiba berbunyi, seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Ketika sore, sudah saatnya untuk pulang, Riko, Hideyoshi dan Daici berjalan kaki untuk pulang ke rumah, rumah mereka tidak begitu jauh dari sekolah. Di perjalanan pulang, mereka berbicara agar suasana menjadi seru. “Kita jadikan buat lomba?” Tanya Daici “Jadi,” kata Riko. “Lombanya nanti siapa yang buat?” Tanya Daici lagi “Tenang saja, semua itu urusanku, kalian hanya undang teman sekelas ke rumahku,” kata Riko “Baik akan kami undang, tanggal berapa acaranya?” Tanya Hideyoshi “17 Agustus,” jawab Riko “Dua hari lagi, ya…,” kata Daici. “Iya benar,” kata Riko. Ternyata mereka sudah sampai di rumah Riko, mereka pun berpamitanKeesokan harinya Riko sangat bersemangat ke sekolah, dia langsung membawa kertas berisi formulir pendaftaran untuk lomba yang telah dia buat, sesampainya di sekolah, Riko langsung membagikan kertas tersebut kepada teman-temannya. Di hari itu Riko sangat bersemangat untuk belajar. Sepulangnya dari sekolah, Hideyoshi dan Daici datang ke rumah Riko untuk membantu membuat perlombaan. Mereka akan menjadi panitia di lomba tersebut. Hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, satu persatu teman-teman sekelasnya datang. Setelah semuanya berkumpul, mereka menonton siaran langsung upacara bendera yang ada di Indonesia melalui TV, lalu mereka berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama sama walau teman-teman Riko tidak mengerti artinya, setelah menonton upacara bendera, mereka langsung memulai perlombaan, mereka semua mengikuti perlombaan dengan ceria, banyak perlombaan yang baru diketahui oleh teman-teman Riko, di akhir perlombaan, Riko, Hideyoshi dan Daici, membaca hasil perlombaan, mereka membagi berbagai macam hadiah kepada teman-temannya, lalu mereka langsung membantu membersihkan area perlombaan bersama-sama. “Wah, ternyata seru juga ya perlombaannya,” kata Daici “Tahun depan, kita buat lagi, tapi di sekolah, undang seluruh kelas di sekolah,” kata Hideyoshi, mereka pun tertawa bersama-sama dengan gembira. Setelah selesai membersihkan area perlombaan, tidak terasa sudah waktunya teman-temannya berpamitan untuk pulang hari tersebut merupakan hari yang menyenangkan bagi Riko. Walau berada Jauh dari Indonesia, Riko masih bisa merasakan hari kemerdekaan di negara lain. Sungguh menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Perayaan HUT NKRI Ke 75 Dalam Masa Pandemi COVID-19Oleh Anna AlfatunnisaPerayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia hampir tiba, setiap tahunnya akan diadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus. Setiap tempat di Indonesia pasti mengadakan upacara bendera dan kegiatan perlombaan 17 Agustus yang meriah. Berbagai macam perlombaan yang diadakan pada hari tersebut, contohnya panjat pinang, balap karung, tarik tambang, dan lainnya. Seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong untuk menyiapkan perlombaan dengan sangat meriah. Aku pasti akan mengikuti perlombaan tersebut di sekolah ataupun di desa tempat saat perlombaan itu sangatlah meriah, ramai sekali warga yang mengikuti lomba, jika ramai warga yang ikut maka akan semakin seru. Tidak hanya anak- anak yang mengikuti perlombaan bahkan seluruh anggota keluarga kita juga bisa mengikutinya. Perlombaan yang paling terkenal adalah panjat pinang, karena di pohon pinang tersebut dilumuri banyak oli. Itulah sebabnya ramai sekali yang ikut melihat lomba panjat pinang yang sangat sulit ini. Dari perlombaan panjat pinang ini aku melihat bahwa jika kita berkerja sama sebagai tim maka pekerjaan itu terasa lebih perayaan kemerdekaan negara kita di tahun 2020 ini menjadi sangat berbeda, karena adanya wabah COVID-19. Wabah COVID-19 ini sangatlah berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian. Penyebaran COVID-19 terjadi melalui percikan cairan bersin, batuk, dan kontak tangan. Karena itu aku harus menghindari tempat ramai seperti mall, pasar, sekolah dan tempat-tempat wisata lainnya. Pemerintah menyarankan agar kita tetap di rumah saja, tidah boleh keluar rumah jika tidak berkepentingan. Saat keluar aku rumah harus menggunakan masker, dan selalu membawa hand sanitizer. Itulah sebabnya perlombaan 17 Agustus ditiadakan, karena dapat memicu keramaian dan menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin meluas. Alhamdulillah teknologi sekarang sudah sangat maju sehingga aku tak harus ketinggalan pembelajaran, karena aku dapat belajar secara online. Saat aku keluar rumah aku harus menggunakan masker, dan aku juga harus mengingatkan ke teman-temanku bahwa menggunakan masker itu sangat penting di masa pandemi berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia sadar akan protokol Kesehatan, untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat kita. Aku telah melihat berita bahwa banyak sekali dokter dan perawat yang telah terjangkit virus COVID-19 ini, disebabkan makin minimnya Alat Pelindung Diri APD dalam merawat pasien serta karena kelelahan dalam merawat pasien yang terjangkit virus semakin banyak dari hari ke hari. Aku masih melihat banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak , dan tidak mencuci tangan dengan sabun.
PondokPesantren Al-Fattah Kartasura, Sukoharjo Pesantren menjadi salah satu bagian penting dari suatu pendidikan nasional yang telah ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan generasi bangsa dan saksi sejarah pembangunan Indonesia yang merdeka (Hartono, 2006). Sejak era sebelum kemerdekaan para ulama dan santri turut melawan penjajah dan menyusun strategi perlawanan untuk mewujudkan kemerdekaan
Cerpen Kemerdekaan Cinta Tanah Air "BENDERA" Short Movie Film Pendek Nasionalisme Indonesia [SINOPSIS] Judul Film BENDERA Diproduksi oleh HI Production Produser Ridwan Rosman Syarif Director of Photography Muhammad Zaki Director ... Watch Now FIERSA BESARI - Cerita Rakyat Ciptaan Fiersa Besari Karya ini tidak dibuat sebagai senjata politik dari dan untuk golongan apa pun. Karya ini juga tidak dibuat untuk memojokkan pihak mana ... Watch Now KAMI INDONESIA KAMI INDONESIA. Sesungguhnya semangat nasionalisme itu masih ada! Mungkin saja semangat ini dikikis oleh faktor globalisasi, ekonomi, budaya asing, dan ... Watch Now Cara menggambar dan gradasi warna oil pastel Tema Kemerdekaan RI instagram saya Watch Now Para Perintis Kemerdekaan - Cinta Tanah Air Para Perintis Kemerdekaan adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1977 dengan disutradarai oleh Asrul Sani. Film ini dibintangi antara lain oleh ... Watch Now Video Pilu yg menyadarkan kita!! Masih pantas!? Perang saudara, Sedang mereka bersatu untuk kita ?? Judul lagu Kisah Bangsaku Cipt. Siswa SMA 2 Situbondo Jawa Timur Aransemen Music, & Vocal 3wayasiska yuli_asiskaa Guitarist & Chord lbap_yoga ... Watch Now SKA 86 - INDONESIA PUSAKA Reggae SKA Version SKA 86 - INDONESIA PUSAKA Reggae SKA Version Songwriter by ISMAIL MARZUKI UYEtone SKA86 IndonesiaPusaka LAGU NASIONAL Menyambut ... Watch Now Merdeka, Lalu MATI? Tanah Air Acapella dan Puisi kemerdekaan - Suby-Ina Romantic Duo Merdeka... lalu Mati? cekidot... Don\'t Forget to Follow and Subscribe Channel Youtube Suby-Ina Official Please ... Watch Now Gugur Bunga Di Taman Bakti - Hanin Dhiya Mengenang peristiwa G30s/PKI Piano oleh Benediktus Gading Tirta. W Puisi oleh Nurrachma Friyamsyah Don\'t forget to Like, Comment, Share and Subscribe ... Watch Now Cerita cinta Tanah Airku Lomba Agustusan Siswa Siswi SMP SMA Al Aly. Watch Now Tanah Airku Indonesia - Film pendek spesial hari Kemerdekaan Film pendek Narasi untuk memperingatkan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2019 Apa kabar Indonesia Lama tak bersua Hari ini, aku harap kamu, ... Watch Now Berita EP53 - Persembahan Pembukaan Hari Kemerdekaan ke-57 [HD] Video penuh persembahan pembukaan hari Kemerdekaan pada 31 Ogos yang lalu. Persembahan Multimedia ini ditayangkan di tv skrin gergasi yang ... Watch Now INDONESIA PUSAKA + Lirik Indonesia Tanah Air Beta Lagu Wajib Nasional Official Channel-Dunia Lirik NET-Lagu Indonesia Pusaka by Shanna Shannon lengkap dengan lirik lagu plus video kualitas Full HD. Kunjungi Official Video ... Watch Now Merinding puisi kemerdekaan resapi dan renungkan MERDEKA!!! lihat puisi lebih lanjut di website kami MERDEKA!!! Seribu ... Watch Now Lagu Gugur Bunga + Lirik - Wajib Nasional Ciptaan Ismail Marzuki Official Channel Live Lyric, sebuah lagu Nasional berjudul GUGUR BUNGA full LIRIK dan lagu. Lagu Wajib Nasional Gugur Bunga diciptakan oleh Ismail ... Watch Now Darah Garuda Merah Putih 2 full movie film indonesia. Watch Now
KaumMuslimin Rahimakumullah. Karena itu, untuk membangun Indonesia ini, mau tidak mau kita harus cinta dengan NKRI. Harus mencintai tanah air. Maka kemudian kita masyarakatkan jargon hubbul wathon minal iman, cinta tanah air bagian daripada iman. Ada sebagian orang bertanya, " Hubbul wathon minal iman itu kan bukan dawuhnya Kanjeng Nabi.
Cerpen Karangan Frida AriyantiKategori Cerpen Pendidikan Lolos moderasi pada 19 November 2012 Semenjak penjajah menginjakkan kaki di tanah air ini pahlawan iandonesia tidak akan pernah tinggal diam di injak oleh penjajah meski senjata hanyalah ” Bambu Runcing ” namun demi membela tanah air ini , mereka mempertaruhkan nyawa dan mengeorbankan jiwa raganya demi tanah air indonesia ini ,hingga akhirnya satudemi satu pahlawan gugur , namun diantara pahlawan yang gugur muncullah generasi-generasi yang baru tumbuh dan terus tumbuh hingga akhirnya jadilah Tumbuh seribu , mereka bertarung hingga akhirnya kemerdekaan tlah di umumkan oleh ” Proklamasi” dan di bacakan oleh ” Ir. Soekarno” pada tanggal 17,Agustus 1945 , Atas nama bangsa Indonesia . kini bangsa kita terbebaslah sudah dari penjajah dan tak ada lagi pertumpahan darah dan nyawa-nyawa rakyat Indnesia yang terlantar Namun , di sisi lain banyak generasi-generasi yang hancur aka perbuatan yang tak sesuai dengan undang-undang di tanah air ini hingga semakin banyak rakyat indonesia yang masa depan nya hancur oleh perbuatannya sendiri seperti korupsi , narkoba , po*nografi , perkelahian , pencopetan , dan demo dimana-mana , seharusnya sebagai generasi penerus bangsa mereka sangat kecewa , Mengapa tanah air ini ” yang dulunya merdeka sekarang hancur ” ” yang dulunya sejahtera sekarng musuh ” ?, banyak rakyat yang mati kelaparan dan terlantar , ” dimana kemerdekaan itu muncul bila tanah air ini dikotori oleh orang-orang yang tak mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa malu akan tanah air ini bila terus-menerus seperti ini. andai saja tanah air ini tetap seperti dulu waktu kemerdekaan di mulai , mungkin tak ada ada lagi perbuatan yang melanggar hukum dan rakyat indonesia tetap akan jaya , Bhinneka Tuggal Ika kan tetap terus ada , Burung Garuda tetap menggerakkan sayapnya , Pancasila tetap lambang kita , dan Merah putih kan terus berkibar sampai akhir Hayat. Cerpen Karangan Frida Ariyanti Facebook Frida Mangan Onde-Onde Panas Cerpen Tanah Airku merupakan cerita pendek karangan Frida Ariyanti, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Masuk Sekolah Baru Oleh Nada Salsabila Nama ku Catty aku mempunyai saudara kembar lho! Namanya Cindy, aku pindah sekolah karena Ayahku di pindah tugaskan di daerah sini. Semula aku bersekolah di SMP 1 Kusuma Bangsa, Ricky Ferdian Oleh Nicki R. Alpanchori Waktu itu, menjelang penerimaan siswa baru. Aku yang baru saja lulus Sekolah Dasar SD tentu saja ingin sekali melanjutkan sekolahku ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP. Sungguh Izinkan Kami Tersenyum Oleh Esti Ade Saputri subuh kali ini aku bangun lebih awal dari biasanya, sebelum pak Ahmad mengumandangan adzan di surau aku sudah bangun lebih dulu. Aku dan adikku Irma membantu ibu di dapur Guru Oleh Arie Andreana Taufiq Hari ini aku kembali mengingatnya.. sesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang telah tiada, ibu ke dua bagiku, guru ku yang tercinta, yang bernama Ibu Teti Khodijah. Beliau adalah sosok Menuju Masa Depan Oleh Siti Munawaroh Kabut putih masih menyelimuti pagi buta yang dingin. Udara yang dingin dan titik-titik embun di atas lembaran daun serasa makin membangkitkan suasana pagi ini. Tampak jauh terlihat seorang ibu “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" HaiIndonesia, selamat hari kemerdekaan yang ke 75,di hari ulang tahun negeri ini ada harapan kecil untukmu, aku berharap ekonomi negeri ini ke depan semakin membaik dan bebaskan negeri ini dari kemiskinan dan kesengsaraan, mungkin puluhan tahun ke depan negeri ini akan di pegang oleh generasi milenial, izinkan kami untuk membela negara dari HsKXc.
  • 37zy10pib9.pages.dev/82
  • 37zy10pib9.pages.dev/165
  • 37zy10pib9.pages.dev/97
  • 37zy10pib9.pages.dev/532
  • 37zy10pib9.pages.dev/332
  • 37zy10pib9.pages.dev/34
  • 37zy10pib9.pages.dev/135
  • 37zy10pib9.pages.dev/593
  • cerpen kemerdekaan cinta tanah air